Jumat, 17 Februari 2012

Rangkaian Sistem Kelistrikan Body

Rangkaian Sistem Kelistrikan Body
Rangkaian Lampu Kepala
Rangkaian lampu kepala
Keterangan:
. . 1. Lampu kepala kiri
. . 2. Lampu kepala kanan
. . 3. Relay lampu kepala jarak dekat
. . 4. Relay lampu jarak jauh
. . 5. Saklar lampu jarak dekat dan jarak jauh
. . 6. Saklar utama
. . 7. Sekring
. . 8. Fuse link
. . 9. Bateray

Rangkaian Lampu Kota
Rangkaian lampu kota
Keterangan :
. . 1. Lampu kota kanan depan
. . 2. Lampu kota kiri depan
. . 3. Lampu kota kiri belakang
. . 4. Lampu kota kanan belakang
. . 5. Relay
. . 6. Saklar
. . 7. Sekring
. . 8. Fuse link
. . 9. Bateray
Rangkaian Lampu Tanda Belok dan Lampu Hazzard
Rangkaian lampu tanda belok dan lampu hazzard
Gambar 18. Rangkaian lampu tanda belok dan lampu hazzard
Keterangan :
. . 1. Lampu tanda belok kiri (depan dan belakang)
. . 2. Lampu tanda belok kanan (depan dan belakang)
. . 3. Saklar lampu Hazzard
. . 4. Saklar lampu tanda belok
. . 5. Flasher (pengedip)
. . 6. Sekring lampu tanda belok
. . 7. Sekring lampu Hazzard
. . 8. Kunci kontak
. . 9. Lampu kontrol tanda belok
Rangkaian Lampu Rem
Rangkaian Lampu rem
Gambar 19. Rangkaian Lampu rem
Keterangan:
. . 1. Lampu Rem kiri
. . 2. lampu rem kanan
. . 3. Switch
. . 4. Sekring
. . 5. Baterai
. . 30. Arus dari Baterei
. . 54. plus baterai
. . 55. lampu rem

Bagian-Bagian Sistem Kelistrikan Body
  • Lampu Kepala
    Lampu ini ditempatkan di depan kendaraan, berfungsi untuk menerangi jalan pada malam hari. Umumnya lampu kepala dilengkapi lampu jarak jauh dan jarak dekat. Nyala lampu jarak jauh dan jarak dekat dikontrol oleh dimmer switch. Lampu kepala menyala bersamaan dengan lampu belakang melalui saklar tarik atau putar. Lampu kepala yang dipakai ada dua tipe, yaitu tipe sealed beam dan bola lampu. Jenis Sealed beam banyak dipakai pada kendaraan yang kostruksinya filamen, kaca dan reflektornya menjadi satu kesatuan. Tipe bola lampu banyak digunakan sebagai lampu depan pada sepeda motor.

Komponen lampu kepala
Gambar 3. Komponen lampu kepala
  • Lampu Kota
    Lampu kota (lampu posisi) pada kendaraan bermotor dapat dinyalakan sendiri dan dapat juga menyala bila lampu kepala dinyalakan. Tujuannya adalah bila malam hari atau gelap, pengendara atau orang lain dapat dengan cepat mengetahui lebar atau tinggi kendaraan (untuk kendaraan jenis truk dan bus).

    Karena kegunaannya untuk mengetahui lebar dan tinggi kendaraan, posisi lampu kota harus berada di bagian ujung dari bagian yang terlebar dan tertinggi dari kendaraan .

    Ada beberapa lampu pada kendaraan yang dapat menyala bersama lampu kota atau posisi, di antaranya lampu penerangan papan instrumen dan lampu plat nomor bagian belakang.

    Arus lampu plat nomor selalu dihubungkan dengan lampu kota sebelah kanan dengan maksud bila lampu kota sebelah kanan belakang mati atau tidak menyala, masih ada tanda yang lain tentang lebar kendaraan.

    Gambar Switch steering

    Penggunaan bola lampu dan sekring
    Dalam satu unit kendaraan bermotor (mobil), pada saat lampu kota atau posisi dinyalakan, jumlah daya lampu yang diperlukan adalah:

    Nama Komponen
    Daya Lampu
    . .4 buah bola lampu kota
    . .2 buah bola lampu plat Nomor
    . .2 buah bola lampu instrumen
    . .4 X 8 Watt = 32 Watt
    . .2 X 3 Watt = 6 Watt
    . .2 X 3 Watt = 6 Watt

    Sekring yang terpasang untuk lampu kota (Tail Fuse) adalah 1,5 X daya lampu (1,5 X 44 Watt = 66 Watt). Kebutuhan sekring yang ada di pasaran adalah 10 Amper, maka pemilihan sekring yang tepat adalah 10 Amper.

  • Lampu Tanda Belok
    Lampu tanda belok atau sein dan lampu hazzard adalah dua sistem tanda yang berbeda, tetapi menggunakan komponen yang sama.

    Sistem ini terdiri atas empat buah bola lampu berwarna kuning, yaitu
    . .1 bola lampu kiri depan
    . .1 bola lampu kiri belakang
    . .1 bola lampu kanan depan
    . .1 bola lampu kanan belakang

    Agar sistem tanda ini berfungsi dengan baik, lampu-lampu tersebut harus dapat menyala dan berkedip sempurna, yaitu selama 1 menit adalah 60 kali kedipan.
    Hal ini bisa terjadi bila arus yang masuk ke bola lampu berupa arus putus-hubung yang diperoleh dari alat pengedip (flasher).


    Bila saklar lampu tanda belok dioperasikan ke kiri atau ke kanan, lampu yang berkedip kiri saja atau kanan saja. Saklar tersebut biasanya terletak di bawah lingkar kemudi dan dirakit di batang kemudi. Bila saklar lampu hazzard dioperasikan atau difungsikan, lampu yang berkedip adalah kiri dan kanan secara bersamaan. Saklar lampu hazzard biasanya terletak di bagian batang kemudi sebelah depan.

    Perbedaan kedua sistem tersebut adalah dari fungsinya, lampu tanda belok dipergunakan bila kendaraan akan mengubah arah atau berbelok, sedangkan lampu hazzard digunakan bila dalam keadaan bahaya. Misalnya mobil sedang menarik atau ditarik mobil lain, mobil berhenti darurat karena ada kerusakan. Oleh karena itu, lampu hazzard harus dapat dinyalakan tanpa harus menyalakan kunci kontak.


    Gambar 5. Saklar (switch) steering

  • Lampu Rem
    Lampu rem pada kendaraan bermotor biasanya berwarna merah dan ditempatkan di bagian belakang yang menyatu dengan lampu kota atau posisi. Daya rem harus lebih besar daripada lampu posisi. Misalnya bola lampu dobel filamen dengan tulisan 8/21 w 12V berarti daya lampu kota 8 w dan lampu rem 21 W dengan tujuan pada saat lampu kota atau posisi menyala dan mobil sedang direm, akan terjadi perubahan sinar lampu terlihat menyala lebih terang.

    Lampu rem akan selalu menyala bila pedal rem diinjak karena pada saat pedal rem diinjak, tekanan tuas pedal rem cenderung ke posisi atas (tidak mengerem).

    Komponen lampu kepala
    Gambar 6. Switch rem



    Komponen lampu kepala
  • Lampu Mundur
    Lampu mundur pada kendaraan bermotor berfungsi di samping untuk memberi tanda mundur pada kendaraan yang berada di belakangnya, juga berfungsi untuk menerangi bagian belakang mobil tersebut. Agar nyala lampu tersebut bisa dibedakan dengan lampu yang lain, warna dari lampu mundur adalah putih. Supaya dapat terlihat jelas pada jarak yang cukup jauh, daya lampu yang terpasang sebesar 23 Watt.

    Lampu mundur hanya dapat menyala bila mesin hidup ( kunci kontak “ON” ) dan gigi transmisi pada posisi mundur.

Rangkaian lampu mundur

Skema Kabel Relay untuk klakson


Mungkin berguna buat rekan2

Banyak diantara kita yang kurang puas dengan suara klakson bawaan motor/mobil yang kurang keras/lantang, atau juga lampu standar yang kurang terang atau berdaya kecil.
Di toko partshop atau asesoris otomotif, banyak dijual klakson aftermarket yang suaranya bagus seperti Fiam, Hella, bosch, PIAA, Wolo, Hadley, fer, dsb.
Klakson tersebut membutuhkan daya yang cukup besar, sayangnya kabel yang terpasang pada klakson standar bawaan motor/mobil tidak dapat mengakomodasi kebutuhan daya tersebut.
Malah bisa jadi saklar klakson tersebut akan cepat rusak karena setiap kali ditekan, akan mengeluarkan percik api pada metal contact didalamnya yang lama kelamaan akan aus, bahkan plastik case nya akan meleleh.
Begitu juga dengan pemasangan lampu yang berdaya lebih besar, akan berkasus sama dengan kasus di atas.

Untuk menyelesaikan masalah tersebut, kita membutuhkan bantuan komponen tambahan yaitu relay.
Relay adalah suatu komponen yang digunakan sebagai saklar penghubung/pemutus untuk arus beban yang cukup besar, dikontrol oleh sinyal listrik dengan arus yang kecil.
Dengan menggunakan relay, kabel yang menuju saklar tidak perlu kabel yang tebal, sebab arus yang terhubung ke saklar sangatlah kecil.





Banyak relay yang beredar di partshop, ada berbagai merek seperti Hella, Bosch, Omron, dsb, … dan banyak pula yang dipalsu.
Saya sendiri lebih memilih untuk menggunakan relay bermerek BOSCH yang asli, begitu juga dengan socket relaynya.

Berikut komponen yang diperlukan untuk project ini..
- Socket Relay merek Bosch + terminal konektornya
- Relay Bosch 4 kaki tipe “0 332 019 453”
- Fuse Box (kotak sikring) + terminal konektornya
- Fuse / Sikring yang disesuaikan dengan beban arusnya .. misalnya 10 Ampere.
- Kabel tebal serabut diameter 5mm
- Terminal Ring 10mm.






Cara Pasang..

Ada 2 macam sistem pelistrikan untuk Klakson atau Lampu, yaitu yang dikontrol oleh tegangan positif dan tegangan negatif.

Biasanya sistem yang dikontrol oleh tegangan Negatif menggunakan 2 kabel. Dimana satu kabel untuk ke positif dan satu lagi ke saklar pengontrol.

Sistem yang dikontrol oleh tegangan Positif, biasanya menggunakan 1 kabel saja dari saklar pengontrol. Kabel satunya lagi mengambil negatif dari ground atau body.

NEGATIVE SYSTEM:



Gambar di atas memperlihatkan rangkaian klakson dengan sistem Negative.

Untuk pemasangannya lihat gambar di bawah:



Kaki Relay nomor 30 menuju Positif Accu (kabel harus tebal, langsung dari Accu).
Kaki Relay nomor 87 menuju Positif Klakson (kabel ukuran tebal atau sedang).
Kaki Relay nomor 85 menuju salah satu Kabel klakson (A)
Kaki Relay nomor 86 menuju salah satu Kabel klakson (B)

Pemasangan kabel dari kaki 85 dan 86 boleh terbolak balik polaritasnya.

Dikarenakan adanya perbedaan lokasi kaki relay pada beberapa merek relay yang ada, harap perhatikan NOMOR kakinya, sebelum memasang!

POSITIVE SYSTEM:

Gambar di bawah memperlihatkan kabel standar yang menuju klakson dipotong.
Untuk bagian yang atas kita beri kode A, dan bagian yang menuju klakson kita beri kode B.





Kaki Relay nomor 30 menuju Positif Accu (kabel harus tebal, langsung dari Accu).
Kaki Relay nomor 87 menuju Positif Klakson (kabel ukuran tebal atau sedang).
Kaki Relay nomor 85 menuju salah satu Kabel klakson (A)
Kaki Relay nomor 86 dihubungkan ke body mobil/motor (negatif/ground).

Dikarenakan adanya perbedaan lokasi kaki relay pada beberapa merek relay yang ada, harap perhatikan NOMOR kakinya, sebelum memasang!

Nah.. semoga penjelasan di atas bisa mudah dimengerti, dan rekan-rekan bisa pasang sendiri klakson barunya.

Rangkaian di atas sama penerapannya untuk pemasangan lampu tambahan atau merubah lampu ke daya yang lebih besar.

Manfaat yang didapat dengan menggunakan rangkaian relay ini adalah:

- klakson akan bersuara lebih keras/lantang atau lampu akan menyala lebih terang.
- saklar klakson / lampu akan lebih awet.